Ranka di sini. Sebagai makhluk yang memiliki tekanan darah yang
berubah-ubah, pasti pernah merasakan hal yang bernama sakit hati. Bukan sakit
hati secara harafiah, tapi mengacu pada perasaan. Lantas, sebenarnya apa saja
penyebab sakit hati itu? Kita bahas secara logis. Simak dan renungkan. Karena
aku yakin kalian juga bisa sakit hati setelah membaca tulisan ini.
Penyebab sakit hati
yang pertama adalah ulah, tingkah, atau kelakuanmu sendiri. Kau tahu, selama
kau tak melakukan apa-apa, kau takkan mengalami sesuatu yang disebut dengan
sakit hati. Kita ambil contoh, saat kau sedang berpapasan dengan seorang yang
kau kenal, otomatis kau akan menyapanya. Akan tetapi, kenyataan tak selalu
berjalan sesuai ekspektasi. Bisa saja ia tak membalas sapaanmu atau
mengabaikanmu seperti serangga busuk. Lantas, kau akan merasa sakit hati
karenanya. Bila kau tak melakukan apa-apa sejak awal seperti menyapanya, kau
takkan merasa sakit hati, bukan? Dan hal ini juga berlaku untuk semua kegiatan
lainnya dalam berinteraksi. Entah itu kau sedang menanyakan kabar, ngobrol,
meminjam barang, menyatakan cinta, pacaran, dsb. Saranku adalah sebaiknya kau
cukup diam dan tak perlu melakukan apa-apa. Jangan buang-buang energimu untuk
melakukan sesuatu yang bisa menimbulkan sakit hati pada dirimu sendiri.
Penyebab yang kedua
adalah terlalu resah dan berpikir terlalu jauh. Bila kau sudah diam dan tak
melakukan apa-apa, kau tak perlu memikirkan hal-hal bermacam-macam bila
seseorang yang kau kenal melakukan sesuatu di hadapanmu. Misalnya, saat kau
sedang mematung menatap langit senja yang berkilau keemasan, seorang temanmu
tiba-tiba datang sambil meniup terompet. Lantas, kau berpikir macam-macam
dengan asumsi bahwa temanmu mengganggumu yang sedang menikmati senja yang
indah. Atau berpikir ia sedang berpromosi untuk menjualmu pada om-om di
seberang sana. Atau kau berpikiran bahwa temanmu akan menghancurkan gendang
telingamu dengan terompetnya. Padahal bisa saja ia hanya ingin meniup kotoran
yang menyumbat di dalam rongga terompetnya. Berhentilah berpikiran buruk pada
orang lain.
Penyebab yang ketiga
adalah bila kau memiliki kekurangan atau kecacatan. Orang-orang yang tak bisa
menahan dirinya akan dengan gampang menghina kekuranganmu baik langsung maupun
tak langsung. Jelas ini membuat sakit hati. Akan tetapi, yang ini juga masih
tetap kesalahanmu sendiri. Bila kau bisa memanfaatkan otakmu dengan baik, kau
tak perlu merasa berkecil hati. Temukan, gali, dan cari kelebihan yang ada pada
dirimu sendiri untuk menutupi kekuranganmu agar kau bisa menunjukkannya kepada
orang-orang bahwa kau juga dapat memukau dengan caramu.
Bila kekurangan yang
kaumiliki adalah keterbelakangan mental, dan kau dihinanya, tidak apa-apa.
Orang yang menghina orang yang memiliki keterbelakangan mental artinya telah
mempermalukan dirinya sendiri. Ia dengan gamblang menunjukkan pada dunia
tentang ketololannya.
Penyebab keempat
adalah karena memiliki hati. Mungkin bila kau mengganti hatimu dengan tabung
lpg 3 kilogram, kau takkan perlu merasakan sakit hati lagi. Yang memiliki hati
adalah mereka yang hidup. Itu sebabnya boneka tak pernah marah saat kau
patahkan tangan atau lehernya.
PS:
Hai, An Hasibuan di
sini. Mungkin pernyataan Ranka terdengar kasar. Tapi ketahuilah sebenarnya ia
hanya memberitahu bahwa penyebah sakit hati bukan hanya berasal dari orang lain
saja. Sebisa mungkin sering-seringlah bercermin atau koreksi diri. Bila kau
menyadarinya, kau bisa segera membuang rasa sakit hati itu dengan cepat. Mungkin
itu yang ingin disampaikan Ranka. Mungkin. Hahahaha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar