Selasa, 10 Maret 2015

LDR dan Kebohongan

Err ... postingan perdana. Masih baru. Obrol-obrol namaku An Hasibuan. Tapi khusus di blog ini, aku menyebut diriku sebagai Ranka Cerebrio. Lalu apa perbedaan dari keduanya?

An Hasibuan menganut prinsip, Imajinasi adalah nomor satu, dan logika adalah yang kedua. Sedangkan Ranka Cerebrio menganut prinsip, Logika adalah hal yang mutlak dan tak bisa disandingkan dengan imajinasi. Oleh karenanya, hanya ada keseriusan di sini.

Di episode perdana ini, aku ingin membahas sesuatu yang masih simpang siur di kalangan anak muda. Long Distance Relationship atau yang sering disingkat dengan LDR. Namun, aku lebih suka menyingkatnya dengan Lotre.

Sebagai An Hasibuan, teman-temanku yang menjalankan hubungan jarak jauh itu sering bercerita bahwa mereka kerap dibohongi pasangannya. Pertanyaannya, bagaimana mereka tahu bahwa pasangannya yang jauh di sana itu berbohong? Jawabannya adalah, semua akan ketahuan pada waktunya. Ini sangat bertolak belakang dengan argumen “semua akan indah pada waktunya”.

Menurutku (saat ini aku sudah menjadi Ranka) menjalin hubungan jarak jauh sama artinya dengan bermain lotre. Kau tak tahu apa hasilnya di awal, hanya akan tahu hasilnya di akhir. Apakah keputusanmu itu benar, atau salah. Kasarnya, menjalin LDR artinya bersiap menerima kebohongan. Saat kau mengirimi pesan singkat, bbm, line, atau e-mail seperti: sedang apa? Lagi di mana? sama siapa? Jawaban yang kerap kau terima biasanya adalah jawaban aman yang ingin didengar telingamu. Apakah jawaban darinya sudah meyakinkan? Lalu bagaimana mengatasi persoalan seperti ini? Jangan berharap terlalu jauh! Aku tak menyediakannya. Yang akan kuberikan adalah tips ampuh untuk membohongi pasanganmu saat menjalani LDR.

1. Sebelum membohonginya, pastikan wajah pasanganmu terlihat cukup dungu atau bodoh. Atau setidaknya cari tahu dia cukup dungu dan bodoh. Kau bisa mengetahuinya dari cara bicaranya, tingkahnya, dan mimik mukanya. Hal ini akan menjamin kesuksesanmu dalam berbohong.

2. Tinggalkan saja pasanganmu yang terlihat dungu itu. Membohonginya takkan ada gunanya. Dia bahkan takkan pernah tahu kau itu berkata jujur atau tidak. Dia sama sekali takkan pernah memikirkannya. Cari pasangan yang lebih terlihat pintar.

3. Pandai-pandailah berakting. Susun latar belakang yang logis untuk menunjang misi kebohonganmu. Susun pula mimik wajahmu agar terlihat nyata bahwa kau sedang tidak berbohong. Atur mimik wajah memelas atau menderita. Kau bisa mempelajarinya dari sinetron.

4. Ingat! Saat ini kau sedang menjalani hubungan LDR. Dia bahkan tak bisa melihat wajahmu sekarang kecuali foto-fotomu. Jadi lupakan berakting dengan mimik muka memelas dan menderita. Lupakan juga sinetron itu.

5. Bila ia tak bisa melihat wajahmu, gunakan suara. Intonasi yang tepat dan memilukan akan sangat mendukung keberhasilanmu dalam berbohong. Pandai-pandailah memadukan intonasi, gerak bibir, dan kata-kata yang kau ucapkan denga serasi. Lakukan sedramatis mungkin. Jangan katakan “sedih” dengan intonasi sukacita.

6. Lupakan berintonasi dramatis seperti itu bila kau hanya mengiriminya sms. Sms takkan menimbulkan suara kecuali hanya nada smsnya saja.

7. Bila satu-satunya jalan yang tersisa adalah sms atau pesan singkat, bubuhkan berbagai emote icon yang sangat menunjang dramatisnya isi pesanmu itu. Itu adalah satu-satunya jalan yang tersisa.

8. Tapi kau tak bisa melakukannya bila kau tak punya cukup pulsa. Atau kau tak memiliki ponsel. Atau mungkin lebih parahnya lagi, kau tak bisa baca tulis. Menyedihkan.

Cukup dengan tipsnya. Aku rasa tak ada gunanya untuk berbohong. Menerima hubungan jarak jauh artinya adalah bersiap menerima kebohongan. Entah itu kebohongan buruk atau kebohongan dengan alasan demi kebaikan. Manusia adalah makhluk berakal. Manusia akan memanfaatkan kesempatan yang ada di depan matanya demi keuntungan pribadi. Salah satunya adalah berbohong. Lalu, setelah kau mengetahui kebohongan darinya, yang terjadi adalah proses selanjutnya. Sakit hati. Singkatnya, imunisasikan hatimu bila ingin berhubungan dengan cara LDR agar hatimu kebal dengan sakit hati. Bila kau tak siap dengan semua itu, sebaiknya jauhi LDR.


Dengan kata lain, tak ada kebohongan yang baik. Kebohongan tak pernah benar (yaiyalah). Satu-satunya kebenaran hanyalah logika. Sumber: aku.