Err ... postingan perdana. Masih baru. Obrol-obrol namaku An Hasibuan. Tapi khusus
di blog ini, aku menyebut diriku sebagai Ranka Cerebrio. Lalu apa perbedaan
dari keduanya?
An Hasibuan menganut prinsip, Imajinasi
adalah nomor satu, dan logika adalah yang kedua. Sedangkan Ranka Cerebrio menganut prinsip, Logika adalah hal yang mutlak dan tak bisa
disandingkan dengan imajinasi. Oleh karenanya, hanya ada keseriusan di
sini.
Di episode perdana ini, aku ingin membahas
sesuatu yang masih simpang siur di kalangan anak muda. Long Distance Relationship atau yang sering disingkat dengan LDR. Namun, aku lebih suka
menyingkatnya dengan Lotre.
Sebagai An Hasibuan, teman-temanku
yang menjalankan hubungan jarak jauh itu sering bercerita bahwa mereka kerap
dibohongi pasangannya. Pertanyaannya, bagaimana mereka tahu bahwa pasangannya
yang jauh di sana itu berbohong? Jawabannya adalah, semua akan ketahuan pada
waktunya. Ini sangat bertolak belakang dengan argumen “semua akan indah pada
waktunya”.
Menurutku (saat ini aku sudah
menjadi Ranka) menjalin hubungan jarak jauh sama artinya dengan bermain lotre.
Kau tak tahu apa hasilnya di awal, hanya akan tahu hasilnya di akhir. Apakah
keputusanmu itu benar, atau salah. Kasarnya, menjalin LDR artinya bersiap
menerima kebohongan. Saat kau mengirimi pesan singkat, bbm, line, atau e-mail
seperti: sedang apa? Lagi di mana? sama siapa? Jawaban yang kerap kau terima
biasanya adalah jawaban aman yang ingin didengar telingamu. Apakah jawaban
darinya sudah meyakinkan? Lalu bagaimana mengatasi persoalan seperti ini? Jangan
berharap terlalu jauh! Aku tak menyediakannya. Yang akan kuberikan adalah tips
ampuh untuk membohongi pasanganmu saat menjalani LDR.
1. Sebelum membohonginya, pastikan
wajah pasanganmu terlihat cukup dungu atau bodoh. Atau setidaknya cari tahu dia
cukup dungu dan bodoh. Kau bisa mengetahuinya dari cara bicaranya, tingkahnya,
dan mimik mukanya. Hal ini akan menjamin kesuksesanmu dalam berbohong.
2. Tinggalkan saja pasanganmu yang
terlihat dungu itu. Membohonginya takkan ada gunanya. Dia bahkan takkan pernah
tahu kau itu berkata jujur atau tidak. Dia sama sekali takkan pernah
memikirkannya. Cari pasangan yang lebih terlihat pintar.
3. Pandai-pandailah berakting.
Susun latar belakang yang logis untuk menunjang misi kebohonganmu. Susun pula
mimik wajahmu agar terlihat nyata bahwa kau sedang tidak berbohong. Atur mimik
wajah memelas atau menderita. Kau bisa mempelajarinya dari sinetron.
4. Ingat! Saat ini kau sedang
menjalani hubungan LDR. Dia bahkan tak bisa melihat wajahmu sekarang kecuali
foto-fotomu. Jadi lupakan berakting dengan mimik muka memelas dan menderita.
Lupakan juga sinetron itu.
5. Bila ia tak bisa melihat
wajahmu, gunakan suara. Intonasi yang tepat dan memilukan akan sangat mendukung
keberhasilanmu dalam berbohong. Pandai-pandailah memadukan intonasi, gerak
bibir, dan kata-kata yang kau ucapkan denga serasi. Lakukan sedramatis mungkin.
Jangan katakan “sedih” dengan intonasi sukacita.
6. Lupakan berintonasi dramatis
seperti itu bila kau hanya mengiriminya sms. Sms takkan menimbulkan suara kecuali
hanya nada smsnya saja.
7. Bila satu-satunya jalan yang
tersisa adalah sms atau pesan singkat, bubuhkan berbagai emote icon yang sangat
menunjang dramatisnya isi pesanmu itu. Itu adalah satu-satunya jalan yang
tersisa.
8. Tapi kau tak bisa melakukannya
bila kau tak punya cukup pulsa. Atau kau tak memiliki ponsel. Atau mungkin
lebih parahnya lagi, kau tak bisa baca tulis. Menyedihkan.
Cukup dengan tipsnya. Aku rasa tak
ada gunanya untuk berbohong. Menerima hubungan jarak jauh artinya adalah
bersiap menerima kebohongan. Entah itu kebohongan buruk atau kebohongan dengan
alasan demi kebaikan. Manusia adalah makhluk berakal. Manusia akan memanfaatkan
kesempatan yang ada di depan matanya demi keuntungan pribadi. Salah satunya
adalah berbohong. Lalu, setelah kau mengetahui kebohongan darinya, yang terjadi
adalah proses selanjutnya. Sakit hati. Singkatnya, imunisasikan hatimu bila
ingin berhubungan dengan cara LDR agar hatimu kebal dengan sakit hati. Bila kau
tak siap dengan semua itu, sebaiknya jauhi LDR.
Dengan kata lain, tak ada
kebohongan yang baik. Kebohongan tak pernah benar (yaiyalah). Satu-satunya kebenaran
hanyalah logika. Sumber: aku.